Rabu, 20 Mei 2020

Anak bungsu tidak seenak yang kalian pikir




Hai bunda! Saya mau cerita tentang saya, saya itu anak bungsu dari tiga bersaudara, Saya masih menjadi siswi sekolah menengah pertama. Cerita ini dimulai ketika saya berada di sekolah dasar dan saya mulai sadar bahwa keluarga saya ini gak seperti temen saya. Ibu saya selalu mendoktrin saya dan kakak² saya bahwa keluarga kami mengalami kesusahan finansial akibat ayah saya. Ibu saya selalu bilang "ayah ga bisa nafkahin kalian dengan baik" dsb. Mereka sering banget bertengkar dalam hal hal sepele. yang membuat saya membenci ayah saya. Itu yang ngebuat saya sempet stress waktu mau UN dulu, saya ga berhenti nangis tiap malem entah kenapa. mungkin itu yang orang bilang kesedihan berkepanjangan. Tapi, disaat sekarang saya sadar, ayah saya tidak seperti yang ibu saya bilang. Saya sadar ibu saya udah ngebohongin saya sama kakak kakak saya. Dan keluarga besar saya juga sedikit bermasalah, beberapa bulan belakangan Bude saya pergi dari rumahnya karena Perusahaan tempat Uak saya bekerja bangkrut, otomatis Uak saya di PHK dan Saya baru mengetahui ini kemarin saat saya pergi berdua dengan kakak saya. Dan ga ada yang pernah ngebahas itu padahal jelas jelas saudara sepupu saya masih butuh peran ibu. Tapi di keluarga saya gaada yang bertindak. Ibu saya itu sering memaksakan apa yang ia mau harus dituruti, dan saya gak suka buat dikekang. tapi saya tahu ibu saya punya penyakit fibromyalgia yang membuat dia ga bisa stress. Tapi gimana ya bun, untuk anak seperti saya yang baru masuk sekolah menengah pertama sulit untuk menerima kenyataan. Kadang saya jadi benci agama dan ga percaya tuhan cuma karena hal ini. saya ga tau harus ngapain bun, saya capek hidup kayak gini.
Hai kesayangan Bunda,
 
Terima kasih ya sudah mau terbuka menceritakan masalah kamu ke Bunda.
 
Pasti sangat sulit berada di posisimu saat ini dan berada di tengah-tengah permasalahan keluargamu. Untuk anak seusiamu saat ini, permasalahan keluargamu yang berat, tentu membuatmu menjadi sedih dan bingung. Pertama-tama Bunda ingin mengeapresiasi keberanianmu untuk mau terbuka menceritakan permasalahan keluargamu yang tidak mudah pastinya. Mengenai permasalahan orangtuamu, mungkin ada baiknya jika kamu bisa mendiskusikannya dengan kakak-kakakmu terlebih dahulu dan saling menguatkan satu sama lain. Setelah itu, bersama dengan kakak-kakakmu, kamu mungkin bisa luangkan waktu untuk berbicara secara pribadi dengan ayah dan ibumu. Kamu bisa utarakan apa yang kamu rasakan secara sopan dan asertif, bahwa kamu merasa sangat sedih dengan pertengkaran mereka dan itu mempengaruhi aspek kehidupanmu yang lain. Kamu juga bisa utarakan permintaan maaf kepada ayahmu karena sempat membenci ayahmu. Jika kamu merasa ibu dan ayahmu membutuhkan pihak lain untuk menyelesaikan masalah mereka, kamu dan kakak-kakakmu bisa menyarankan orangtuamu untuk mengikuti konsultasi pernikahan kepada ahli agama atau psikolog terdekat. 
 
 
Untuk ibumu, kamu juga bisa tanyakan secara baik-baik, apa yang ibumu rasakan dan inginkan. Terkait penyakit fibromyalgia yang diderita ibumu, mungkin kamu bisa tanyakan lebih jauh, karena sepemahaman Bunda penyakit fibromyalgia justru membuat seseorang terus-menerus merasa stress dan kelelahan. Jika memang benar ibu kamu mengalami penyakit tersebut, ada baiknya kamu dan keluargamu mendampinginya ke dokter dan psikolog untuk mendapatkan bantuan secara medis maupun psikologis. 
 
 
Selanjutnya, terkait masalah keluarga besarmu, mungkin saat ini yang bisa kamu lakukan adalah menemani sepupumu dan memberi support kepadanya. Tentu berat karena kamu juga memiliki masalah keluargamu sendiri, namun dengan bersama-sama saling mendukung, mudah-mudahan kamu dan sepupumu bisa saling menguatkan satu sama lain. 
 
Bunda yakin, tidak suatu kebetulan kamu dijinkan mengalami hal ini olehNya. Bunda percaya, justru kamu adalah malaikat yang dikirimkan Tuhan untuk bisa membantu keluargamu. Bunda yakin, permasalahan ini bisa membuatmu menjadi pribadi yang lebih dewasa dan lebih kuat. Terkait permasalahan kepercayaan kamu dengan Tuhan, pasti mudah percaya pada Tuhan ketika kita mengalami kesulitan dan rasanya tidak ada harapan. Tidak usah dipaksakan, karena kepercayaanmu itu bersifat pribadi. Mungkin kamu saat ini belum bisa melihat rencana dan kebaikanNya buat kamu, tapi yakinlah suatu saat nanti kamu akan bisa melihat rencanaNya yang baik buat hidupmu. Bunda yakin, jauh di dalam hati setiap manusia pasti bisa merasakan kehadiranNya. 
 
 
Saat ini, kamu bisa mulai isi hari-harimu dengan kegiatan positif yang bisa membantumu, misalnya dengan mengikuti organisasi di sekolah, belajar dengan giat, meminta bantuan kepada sahabat dekat atau tokoh agama yang kamu bisa percayai, atau mungkin bisa pergi ke psikolog terdekat (atau guru sekolah) untuk mendapatkan penanganan mengenai masalahmu. 
 
Semoga jawaban dari Bunda ini sedikit banyak bisa membantumu dan memberikan sudut pandang baru bagi masalahmu. Doa Bunda, supaya permasalahan keluargamu dapat segera terselesaikan dengan baik. 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar